Selasa, 28 Mei 2013

                                                  Kajian Fiqih Muamalah

Kajian Fiqih Muamalah

Materi : Terjadinya Transaksi Jual Beli
Dari Buku : Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 5
Karya : Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili
Format: Ceramah & Diskusi Interaktif
Lokasi : Masjid At Taqwa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
Tanggal: Jumat, 5 April 2013
Jam: 09.30-11.00
Pembicara : Adityawarman, S.E.,M.Acc.,Ak
Review
Untuk kajian yang pertama kalinya yang diadakan oleh KSEI periode 2013 mengusung format yang berbeda dari tahun sebelumnya. Kajian ini mengangkat materi fiqih muamalah di bidang ekonomi dari Buku Al Fiqh Al Islami Wa Adillatuhu karya Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili, ulama fiqih kontemporer peringkat dunia saat ini. Dalam bukunya, beliau membandingkan berbagai madzhab yang ada di dunia ini beserta yang menjadi sumber hukumnya, baik Al Quran, Hadits maupun Ijtihad para ulama.

Kajian Fiqih Muamalah yang pertama ini dinarasumberi oleh Pak Adityawarman. Beliau adalah Dosen di Fakultas Ekonomika dan Biisnis Undip dan sekaligus juga sebagai Pembina dari KSEI Undip. Pak Adit pertama-tama menyampaikan adab kita dalam belajar atau mencari ilmu itu banyak sekali rambu-rambunya salah satunya teman-teman diharapkan sabar dan istiqamah dalam mengkaji ekonomi islam, karena bahasan tentang itu tertuang dalam buku jilid ke-lima, enam, dan sebagian besar jilid ketujuh. Ini diperkirakan belum bisa selesai 3 tahun kalaupun kita lakukan kajian setiap minggu nonstop minimal masing-masing 10 halaman. Namun, tugas kita di sini adalah berproses, mencoba dan memulainya. Mengenai hasil akhirnya kita serahkan kepada Allah. Sehingga diharapkan KSEI Undip mampu menghasilkan ekonom Islam yang tidak hanya mengisi kekosongan pos-pos industri syariah tetapi juga mampu berdedikasi melalui pemikiran-pemikirannya.

Di bab pertama yang dibahas adalah Terjadinya Transaksi Jual Beli yang merupakan dasar atau pokok dari perekonomian Islam. Di sini banyak membahas tentang apa itu jual beli, hukum jual beli, etika jual beli dan rukun atau cara terjadinya jual beli. Bahwasanya jual beli itu hukumnya boleh dan bahkan umat islam dianjurkan untuk menguasainya karena merupakan salah satu cara untuk melawan riba selain sedekah. Allah Swt berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 275, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”

Sama dengan kegiatan muamalah yang lain, jual beli juga ada etikanya. Etika dalam jual beli di antaranya, tidak boleh berlebihan dalam mengambil keuntungan, berinteraksi yang jujur, bersikap toleran dalam berinteraksi, menghindari sumpah meskipun pedagang itu benar, memperbanyak sedekah, mencatat utang dan mempersaksikannya. Akhir-akhir ini kita sering melihat dan mendengar program-program pendidikan bisnis kewirausahaan di sekitar kita jarang atau bahkan tidak pernah memasukkan aspek keagamaan  terutama fiqih muamalah dalam pengembangan bisnis mereka. Ini  bisa berbahaya karena output yang dihasilkan malah bisa menjadi kapitalis-kapitalis baru. Bagaimana tidak, yang mereka tonton itu biasanya kesuksesan-kesuksesan dari pegusaha-pengusaha kapitalisme, sehingga secara tidak sadar kita bisa meniru cara-cara mereka dalam berbisnis. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk juga memasukkan aspek fiqih muamalah tersebut dalam pembelajaran mereka.

Untuk materi selanjutnya adalah rukun atau cara jual beli. Menurut mayoritas ulama selain Hanafi ada tiga macam, yaitu pelaku transaksi (penjual/pembeli), objek transaksi dan pernyataan (ijab/qabul).

Hmm…Cukup sekian saja ya review singkatnya. Penasaran bukan? Makanya untuk kalian-kalian yang mengaku Islam apalagi seorang ekonom, ikutlah bersama kami. Kita sama-sama belajar tentang fiqih muamalah secara lebih mendalam. Walaupun materinya bisa dibaca kembali di Buku Fiqih Islam Wa Adillatuhu jilid yang kelima, halaman 25 sampai 34, tetapi kalau tidak ada teman yang lebih tahu yang mendampingi, maka dikhawatirkan bisa tersesat. Untuk itu, teman-teman yang belum sempat menghadiri majlis ilmu kami yang pertama kali tidak usah khawati. Tenang. Kami menyediakan rekaman audionya kok pada kajian tersebut. Sangat dianjurkan bagi pendatang baru yang ingin bergabung bersama kami untuk membaca materinya, atau minimal membaca review singkat ini dan mendengarkan rekaman dari kajian-kajian yang telah berlalu. Untuk kajian sebelumnya, yaitu pada Jumat, 5 April 2013 bisa didengarkan 

MATERI TAFSIR TARBAWY: KAJIAN TENTANG AYAT-AYAT PENDIDIKAN

25 05 2012 Ayat Tentang Pendidikan | Kajian Ayat- Ayat Pendidikan
I. TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
Ada beberapa ayat yang mengandung tujuan pendidikan islam, antara lain:
1. Surah al-Baqarah ayat 1-5
الم (1) ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (2) الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا
رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3) وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآَخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (4
1. Alif laam miim.
2. Kitab (al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,
3.(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki, yang Kami anugerahkan kepada mereka,
4. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu; serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
5. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Rabb-nya, dan rnerekalah orang-orang yang beruntung.
Syarh dan Tafsir singkat
- Orang yang bertakwa adalah orang yang mempersiapkan jiwa mereka untuk menerima petunjuk
Ciri orang yang bertaqwa: mengimani yang ghaib, mendirikan shalat, serta menafkahkan sebagian rezeki.
- Yuqinun (yakin) adalah pengetahuan yang mantap tentang sesuatu dibarengi dengan tersingkirnya keraguan maupun dalih-dalih yang dikemukakan lawan. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Dari hal diatas dapat dipahami bahwa surah Al-Baqarah ayat 1-5 kalaulah dikaitkan dengan tujuan pendidikan sebagai berikut :
1. Mewujudkan manusia yang taqwa dan banyak beramal shaleh
2. Agar manusia mempercayai akan keberadaan Allah
3. Mewujudkan manusia yang percaya akan hari akhir
4. Mewujudkan kesuksesan dalam hidup.
Pendidikan sebagaimana pengertiannya yang disebutkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas adalah “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.
Pendidikan yang dimaksud dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas di atas adalah pendidikan yang mengarah pada pembentukan manusia yang berkualitas atau manusia seutuhnya yang lebih dikenal dengan istilah insan kamil. Untuk menuju terciptanya insan kamil di atas, maka pendidikan yang dikembangkan menurut Mendiknas (2006: xix) adalah pendidikan yang memiliki empat segi yaitu :
- olah kalbu,
- olah pikir,
- olah rasa,
- dan olah raga.
2. Surah al-Hajj ayat 41
الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ
وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ(41
“(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan Zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan “. (QS. 22:47).
Kaitannya dengan tujuan pendidikan sebagai berikut:
1. Mewujudkan seorang yang selalu menegakkan kebenaran dan mencegah kemunkaran.
2. Mewujudkan manusia yang selalu bertawakkal pada Allah.
II. SUBJEK PENDIDIKAN
1. Ar-Rahman ayat 1-4
الرَّحْمَنُ (1) عَلَّمَ الْقُرْآَنَ (2) خَلَقَ الْإِنْسَانَ (3) عَلَّمَهُ الْبَيَانَ (4)
1. (Rabb) Yang Maha Pemurah,
2. Yang telab mengajarkan al Qur’an.
3. Dia menciptakan manusia
4. Mengajarnya pandai berbicara /AI-Bayan
Syarh dan Tafsir singkat
Allah adalah dzat yang Maha Mendidik. Dalam surat ini digunakan kata ar-Rahman salah satu asma` al-Husna yang berarti Maha pemurah. Al-Qur’an adalah firman-firman Allah yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW dengan lafal dan maknanya, siapa saja yang membacanya dinilai dengan nilai ibadah, menjadi bukti kebenaran mukjizat Nabi Muhammad SAW
AI-Bayan berarti jelas. Namun ia tidak terbatas pada ucapan, tetapi mencakup segala bentuk ekspresi, termasuk seni dan raut muka.
Kaitannya dengan Subjek Pendidikan sebagai berikut:
1. Kata ar-Rahman menunjukkan bahwa sifat-sifat pendidik adalah murah hati, penyayang dan lemah lembut, santun dan berakhlak mulia kepada anak didiknya dan siapa saja (Kompetensi Personal)
2. Seorang guru hendaknya memiliki kompetensi paedagogis yang baik sebagaimana Allah mengajarkan al-Quran kepada Nabi-NYA
3. Al-Quran menunjukkan sebagai materi yang diberikan kepada anak didik adalah kebenaran/ ilmu dari Allah (Kompetensi Profesional)
4. Keberhasilan pendidik adalah ketika anak didik mampu menerima dan mengembangkan ilmu yang diberikan, sehingga anak didik menjadi generasi yang memiliki kecerdasan spiritual dan kecerdasan intelektual, sebagaimana penjelasan AI-Bayan.
2. Surah. Luqman: 13
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
”Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.
Dari ayat tersebut dapat kita ambil pokok pikiran sebagai berikut:
1. Orang tua wajib memberi pendidikan kepada anak-anaknya.
2. Prioritas pertama adalah penanaman akidah, pendidikan akidah diutamakan sebagai kerangka dasar/landasan dalam membentuk pribadi anak yang soleh (Kompetensi Profesional).
3. Dalam mendidik hendaknya menggunakan pendekatan yang bersifat kasih sayang, sesuai makna seruan Lukman kepada anak-anaknya, yaitu “Yaa Bunayyaa” (Wahai anak-anakku), seruan tersebut menyiratkan muatan kasih sayang/sentuhan kelembutan dan kemesraan, tetapi dalam koridor ketegasan dan kedisplinan, bukan berarti mendidik dengan keras. (Kompetensi Personal).
3. Surah al-Kahfi ayat 66
قَالَ لَهُ مُوسَى هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا
”Musa berkata kepada Khidir “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu” (QS. 18: 66)”.
Syarh dan Tafsir singkat
Dalam pertemuan kedua tokoh pada ayat ini diceritakan Nabi Musa yang terkesan banyak menanyakan sesuatu kepada Khidhr yang memiliki ilmu khusus. Sementara jawaban dari Khidhr a.s. menyatakan bahwa Nabi Musa tidak akan sanggup untuk sabar bersamanya. Dan bagaimana Nabi Musa dapat sabar atas sesuatu, sementara ia belum menjangkau secara menyeluruh beritanya.
Kaitan ayat ini dengan aspek pendidikan bahwa seorang pendidik hendaknya:
1. Menuntun anak didiknya
2. Memberi tahu kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi dalam menuntut ilmu,
3. Mengarahkannya untuk tidak mempelajari sesuatu jika sang pendidik mengetahui bahwa potensi anak didiknya tidak sesuai dengan bidang ilmu yang akan dipelajarinya.
III. OBJEK PENDIDIKAN
1. Surah asy-Syu’ara: 214
وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ
“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat”( QS. 26: 214).
Syarh dan Tafsir singkat
Ketika ayat ini turun, Rasul SAW naik ke puncak bukit Shafa, di Mekah, lalu menyeru keluarga dekat beliau dari keluarga besar ‘Ady dan Fihr yang berinduk pada suku Quraisy. Semua keluarga hadir atau mengirim utusan. Abu Lahab pun datang, Ialu Nabi SAW bersabda: “bagaimana pendapat kalian, jika aku berkata bahwa:di belakang lembah ini ada pasukan berkuda bermaksud menyerang kalian, apakah kalian mempercayai aku?” mereka berkata: “Ya, kami belum pernah mendapatkan darimu kecuali kebenaran”. Lalu Nabi bersabda: “Aku menyampaikan kepada kamu semua sebuah peringatan, bahwa di hadapan sana (masa datang) ada siksa yang pedih”. Abu Lahab yang mendengar sabda beliau itu, berteriak kepada Nabi SAW berkata: “celakalah engkau sepanjang hari, apakah untuk maksud itu engkau mengumpulkan kami?” Maka turunlah surah Tabbat Yada Abi Lahab” (HR. Bukhori, Muslim, Ahmad dan lain-lain melalui Ibn Abbas).
Demikianlah ayat ini mengajarkan kepada rasul SAW dan umatnya agar tidak pilih kasih, atau memberi kemudahan kepada keluarga dalam hal pemberian peringatan dan pendidikan
2. Surah ‘Abasa ayat 1-3
عَبَسَ وَتَوَلَّى (1) أَنْ جَاءَهُ الْأَعْمَى (2) وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّى (3)
1. Dia (Muhammad ) bermuka masam dan berpaling
2. Karena telah datang seorang buta kepadanya
3. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya dari dosa
Syarah dan tafsir singkat
Ketika itu Rasulullah sedang berdakwah ditengah para pembesar Quraisy dengan harapan mereka masuk Islam, namun kedatangan seorang buta bernama Abdullah bin Ummi Maktum disambut Rasulullah dengan muka masam dan berpaling darinya (cuek), padahal sibuta itu ingin memperoleh pelajaran tentang ajaran-ajaran Islam. Serentak oleh Allah Rasulullah ditegur dengan turunnya surat ini.
Pelajaran yang dapat kita petik adalah:
1. Setiap insan berhak memperoleh pendidikan, tanpa mengenal ras, suku bangsa, agama maupun kondisi pribadi/fisik dan perekonomiannya.
2. Sebagai seorang pendidik harus bijak dalam menghadapi anak didiknya dan tidak membeda-bedakan hanya karena fisik yang tidak sempurna. Misal tingkatkan pula pelayanan pendidikan pada peserta didik yang difabel.
IV. KEWAJIBAN BELAJAR MENGAJAR
1. Surah al-Ankabut: 19-20
أَوَلَمْ يَرَوْا كَيْفَ يُبْدِئُ اللَّهُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (19) قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ
فَانْظُرُوا كَيْفَ بَدَأَ الْخَلْقَ ثُمَّ اللَّهُ يُنْشِئُ النَّشْأَةَ الْآَخِرَةَ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali)”. “Sesungguhnya.yang demikian itu mudah bagi Allah. (QS. 29: 99)
Katakanlah: “Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya.Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (QS 29: 20”).
Dari ayat tersebut di atas (al-Ankabut: 20) memerintahkan untuk:
1. Melakukan perjalanan, dengannya seseorang akan menemukan banyak pelajaran berharga baik melalui ciptaan Allah yang terhampar dan beraneka ragam, maupun dari peninggalan lama yang masih tersisa puing-puingnya.
2. Melakukan pembelajaran, penelitian, dan percobaan (eksperimen) dengan menggunakan akalnya untuk sampai kepada kesimpulan bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini, dan bahwa di balik peristiwa dan ciptaan itu, wujud satu kekuatan dan kekuasaan Yang Maha Besar
2. Surat al-‘Alaq (ayat 1-5)
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5
Kaitan dengan pendidikan:
1. Iqra` bisa berarti membaca atau mengkaji. sebagai aktivitas intelektual dalam arti yang luas, guna memperoleh berbagai pemikiran dan pemahaman. Tetapi segala pemikirannya itu tidak boleh lepas dari Aqidah Islam, karena iqra` haruslah dengan bismi rabbika
2. Kata al-qalam adalah simbol transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, nilai dan keterampilan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kata ini merupakan simbol abadi sejak manusia mengenal baca-tulis hingga dewasa ini. Proses transfer budaya dan peradaban tidak akan terjadi tanpa peran penting tradisi tulis–menulis yang dilambangkan dengan al-qalam.
Hubungan agama dan iptek? Secara garis besar, berdasarkan tinjauan ideologi yang mendasari hubungan keduanya, terdapat 3 (tiga) jenis paradigma
1. Paradagima sekuler: paradigma yang memandang agama dan iptek adalah terpisah satu sama lain. Sebab, dalam ideologi sekularisme Barat,agama telah dipisahkan dari kehidupan (fashl al-din ‘an al-hayah). Eksistensi agama tidak dinafikan hanya dibatasi perannya.
2. Paradigma sosialis, yaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang menafikan eksistensi agama sama sekali. Agama itu tidak ada, dus,tidak ada hubungan dan kaitan apa pun dengan iptek.
3. Paradigma Islam, yaitu paradigma yang memandang bahwa agama adalah dasar dan pengatur kehidupan.
V. MATERI PENDIDIKAN
1. Surah At-Taubah ayat 122
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا
قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ (122)
“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapaorang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”.
Syarh dan Tafsir singkat
Ayat ini memberi anjuran tegas (tahdid) kepada umat Islam agar ada sebagian dari umat Islam untuk memperdalam agama. Dalam Safwah al-Tafsir dikatakan bahwa yang dimaksud kata tafaqquh fi al-din adalah menjadi seorang yang mendalam ilmunya dan selalu memiliki tanggung jawab dalam pencarian ilmu Allah.
Dengan demikian menurut tafsir ini dalam sistem pendidikan Islam tidak dikenal dikotomi pendidikan, karena akan menimbulkan dampak sebagai berikut :
1. Kesenjangan antara sistem pendidikan Islam dan ajaran Islam yang memisahkan antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum (Kuntowijoyo, 1991: 352);
2. Disintregasi sistem pendidikan Islam;
2. Surat Luqman ayat 13
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
”Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.
Berdasarkan surat Luqman ayat 13 materi pendidikan yang di prioritaskan adalah pendidikan akidah terlebih dahulu, dengan penyampaian lembut dan penuh kasih sayang. kenapa dalam mendidik perlu diutamakan akidah terlebih dahulu? Kenapa tidak yang lain? Jawabnya adalah karena akidah merupakan fondasi dasar bagi manusia untuk mengarungi kehidupan ini. Akidah yang kuat akan membentengi anak dari pengaruh negatif kehidupan dunia.
Setelah akidah anak kuat, orang tua perlu menekankan pendidikan pada aspek ibadah seperti shalat, berdakwah dengan memberi contoh terlebih dahulu, seperti mencegah diri dari yang mungkar dan selalu melakukan kebaikan. Setelah itu memberi nasehat kepada orang lain untuk meninggalkan kemungkaran dan mengerjakan kebaikan. Dan tidak kalah pentingnya adalah mendidik akhlak anak
VI. METODE PENDIDIKAN
1. Surat An-Nahl ayat 125
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ
بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (125
“Ajaklah kepada jalan Tuhan mu dengan cara yang bijaksana dan dengan mengajarkan yang baik, dan berdiskusilah dengan mereka secara lebih baik”.
Ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik dari ayat ini bahwa metode yang di lakukan dalam proses pendidikan diantaranya:
1. Ceramah
2. Diskusi
2. Surat Al-‘Araf ayat 35
يَا بَنِي آَدَمَ إِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آَيَاتِي فَمَنِ اتَّقَى وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Hai anak cucu Adam! Jika datang kepadamu Rasul-rasul sebangsamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-KU, maka barangsiapa yang bertaqwa dan mengadakan perbaikan, niscaya mereka tidak merasa ketakutan”
Metode cerita / ceramah ini digunakan oleh Rasulullah untuk menyampaikan perintah-perintah Allah.
3. Surat Ar-Rahman ayat 47-48
بِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (47) ذَوَاتَا أَفْنَانٍ (48
“ Nikmat yang manalagi yang akan kamu dustakan? Kedua surga itu mempunyai serba macam pohon dan buah-buahan”.
Dalam surat Ar-Rahman ayat 47-48 tergambarkan bahwa Tanya jawab merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pendidikan.
VII. EVALUASI PENDIDIKAN
Surah al-Baqarah: 31
وَعَلَّمَ آَدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:”Sebutkanlah kepadaKu nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar”.
Proses pendidikan terhadap manusia terjadi pertama kali ketika Allah SWT selesai menciptakan Adam Alaihissalam, lalu Allah SWT mengumpulkan tiga golongan mahluk yang diciptakan-Nya untuk diadakan Proses Belajar Mengajar (PBM). Tiga golongan mahluk ciptaan Allah dimaksud yaitu Jin, Malaikat, dan Manusia (Adam Alaihissalam) sebagai “mahasiswa” nya, sedangkan Allah SWT bertindak sebagai “Maha Guru” nya.
Setelah selesai PBM maka Allah SWT mengadakan evaluasi kepada seluruh mahasiswa ( jin, malaikat, dan manusia) dengan cara bertanya dan menyuruh menjelaskan seluruh materi pelajaran yang diberikan, dan ternyata Adam lah (dari golongan manusia) yang berhasil menjadi juara dalam ujian tersebut.
VIII. SIKAP-SIKAP INTELEKTUAL
1. Surat Al-Isra’ ayat 36
“Dan janganlah engkau ikuti sesuatu yang tiada padamu pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan isi hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya”.
kritis terhadap permasalahan yang dihadapi
2. Surat Az-Zumar ayat 18
“Maka gembirakanlah hamba-hamba-Ku yang menginventarisasi pendapat-pendapat, lalu mengikuti yang terbaik. Mereka itulah yang memperoleh petunjuk Allah dan mereka itulah kaum intelektual”.
bersedia menerima kebenaran dari mana pun datangnya
3 . Surat Yunus ayat 101
“Katakan: nalarilah apa yang ada di langit dan di bumi. Dan tidaklah berguna segala ayat dan peringatan itu bagi kaum yang tidak percaya”.
menggunakan daya nazhar (nalar) semaksimal mungkin,
  • 1. Pengertian Etimologis Filsafat Philein = mencintai; sophos = kearifan/kebijaksanaan. Filsafat; usaha untuk mencintai kearifan
  • 2. Estetika Fils. Ilmu MetafisikaFils. Fils. Epistemologi Etika Fils.Pol Pikiran Logika Sos Aksiologi Fils. Bahasa Fils.Agama Honderich, 1995, Oxford Companion to Philosophy, p. 927.
  • 3. Definisi Filsafat berdasar Watak & Fungsi (Titus, dkk)1. Informal: Sikap dan kepercayaan yg diterima scr tdk kritis.2. Formal: Sikap kritis atas kepercayaan yg dijunjung tinggi.3. Spekulatif: Hasil berbagai sains dan teknologi yg ditinjau dari pengalaman kemanusiaan.4. Logosentris: analisis kata dan konsep.5. Aktual: problem yg berkembang di masyarakat dan dicarikan jawabannya oleh para ahli filsafat.
  • 4. Ciri-ciri Berpikir FilsafatRadikal; sampai ke akar persoalanKritis; tanggap thd persoalan yg berkembangRasional; sejauh dpt dijangkau akal mnsReflektif; mencerminkan pengalaman pribadi.Konseptual; hasil konstruksi pemikiranKoheren; runtut, berurutan.Konsisten; berpikir lurus/tdk berlawanan.Sistematis; saling berkaitan.Metodis; ada cara utk memperoleh kebenaran.Komprehensif; menyeluruhBebas & bertanggungjawab
  • 5. Cabang Utama Cabang Khusus Metafisika Filsafat Ketuhanan Epistemologi Filsafat Sejarah Aksiologi Filsafat Ilmu Logika Filsafat Politik &Ideologi Etika Filsafat Hukum Estetika Filsafat Bahasa Filsafat Manusia Filsafat Komunikasi
  • 6. Kedudukan Filsafat Dasar/Pengantar
  • 7. Hubungan antara Filsafat Dan Ideologi Gagasan Filsafat & Realitas Ideologi Nilai Mitos
  • 8. Perbedaan antara Filsafat & Ideologi Filsafat Ideologi1. Sist. Berpikir 1.Sist. Kepercayaan2. Berawal dr ragu 2.Berawal dr yakin3. Landasan logika 3.Landasan mitos4. Tujuan: wisdom 4. Tujuan:kesejaht. kelompok5. Individual 5. Kolektif
  • 9. Filsafat, Ideologi, dan Agama Dimensi keyakinan: Eskatologis Agama Filsa fat Ideo Dimensi Kritis: logi Dimensi mitos: pemikiran ind, kolektif, bangsa
  • 10. Manfaat Filsafat Bagi MhsMembiasakan diri utk bersikap kritis.Membiasakan diri utk bersikap logis-rasional Opini & argumentasi.Mengembangkan semangat toleransi dlmperbedaan pandangan (pluralitas).Mengajarkan cara berpikir yg cermat dantdk kenal lelah.
  • 11. Manfaat Ideologi Bagi MhsOrientasi bernegara lebih jelasAspirasi politikMemahami bentuk negara idealMemahami kepemimpinan ideal
  • 12. Manfaat Filsafat bagi Agama1. Mengajarkan cara berpikir kritis, shg tdk terjebak ke dlm sifat taqlid.2. Akal terdiri atas 3 bag: ma’rifatullah, tha’atullah, shobru an-ma’siyatullah.3. Dinamika khdpn terus berkembang, shg diperlukan penggunaan akal yg proporsional.4. Membuka wawasan berpikir menuju ke arah verstehen (penghayatan).5. Akal mrpkn salah satu sarana utk memahami kekuasaan Allah (‘Ulil albaab). Ali-Imron: 190- 191.

Pengertian Akhlak, Etika, Moral, dan Tasawuf Secara Bahasa dan Terminologi

Sep 24, 2012


Pengertian

Secara Bahasa

Secara Terminologi

Akhlak
Bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.
Akhlaq bukan saja merupakan tata aturan/norma perilaku yang mengatur hubungan sesame manusia, tetapi juga norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan & bahkan dengan alam semesta sekalipun.
Sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Etika
Berasal dari bahasas Yunani Kuno, yaitu ‘ethos’ (bentuk tunggal) dan ‘ta etha’ (bentuk jamak).
Ethos mempunyai arti tempat tinggal yang biasa, kebiasaan/adat, watak, cara berpikir.
Sedangkan ta etha mempunyai arti adat kebiasaaan.
Etika memiliki 3 posisi, yakni etika sebagai sistem nilai, kode etik, dan filsafat moral.
Sistem nilai : etika berarti nilai-nilai & norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seorang kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Kode etik : etika berarti asas/nilai moral. Contoh kode etik dalam jurnalistik, kedokteran.
Filsafat moral : memiliki kedudukan sebagai ilmu bukan sebagai ajaran.
Moral
Berasal dari bahasa latin. Bentuk tunggalnya ‘mos’ sedangkan jamaknya ‘mores’, keduanya mempunyai arti yang sama yaitu kebiasaan, adat.
Terdapat berbagai rumusan pengertian moral dari segi substantif materiilnya tidak ada perbedaan, akan tetapi bentuk formalnya berbeda. Widjaja (1945:154) mengatakan bahwa moral adalah ajaran baik & buruk tentang perbuatan dan kelakuan (akhlak).
Tasawuf
Diartikan sebagai sufisme adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihkan akhlaq, membangun dhahir & batin untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi.
Menurut Imam Junaid dari Baghdad  (m.910) tasawuf berarti “mengambil setiap sifat mulia dan meninggalkan setiap sifat rendah”.
                                                                                                                  

Materi Fiqh Muamalah

Minggu Ke 1
Materi KETENTUAN POKOK FIQH MUAMALAH SUB: Definisi Fiqh Muamalah Kedudukan Fiqh Muamalah dalam Syariah Karakteristik Fiqh Muamalah Ruang Lingkup Fiqh Muamalah
Media Ceramah dan diskusi Komputer dan LCD Buku Rujukan
Referensi Suhendi, Hendi. Fiqh Muamalah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.
Aktivitas 60 menit dosen berceramah menjelaskan materi mahasiswa mendengar dan mencatat 60 menit diskusi. mahasiswa bertanya dosen menjawab. 30 menit menyimpulkan hasil diskusi dan menjelaskan program minggu berikutnya

Minggu Ke 2
Materi KOSEP HAK DALAM ISLAM Sub : Definisi Hak dalam Islam Kedudukan Hak dalam Islam Tipe-tipe hak dalam Islam Ruang Lingkup hak dalam Islam
Media Ceramah dan diskusi komputer dan LCD Penugasan pada mahasiswa Presentasi tugas dan diskusi buku Referensi
Referensi Suhendi, Hendi, Fiqh Muamalah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.
Aktivitas Dosen memberi pengarahan. Mhs mempresentasikan tugas di kelas dan dialog antar mahasiswa. Akhir dosen memberi penjelasan sesuai dengan topik yg dibahas dan pertanyaan yg berkembang di kelas. Dosen memberikan kesimpulan yg dikuliahkan. Dosen menjelaskan tugas minggu depan.

Minggu Ke 3
Materi * Materi KONSEP HARTA DALAM ISLAM Sub : Definisi harta dalam Islam Kedudukan harta dalam Islam Tipe-tipe harta dalam Islam Ruang Lingkup Harta dalam Islam
Media Ceramah dan Diskusi Penugasan dan presentasi tugas Komputer dan LCD Buku Referensi
Referensi Suhendi, Hendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002 Karim, Adiwarman A. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2005.
Aktivitas Mahasiswa melakukan presentasi dari tugas yg dibuat di kelas Dosen memberi pengarahan jalannya diskusi Mahasiswa berdiskusi topik yg dipresentasikan. Dosen menjelaskan dan merangkum hasil diskusi kelas dan menembahkan bahan ajar yang belum terbahas dalam tugas dan diskusi Dosen menjelaskan tugas minggu berikutnya.

Minggu Ke 4
Materi KONSEP KEPEMILIKAN Sub: Definisi kepemilkan dalam Islam Tipe-tipe kepemilikan dalam Islam Ruang Lingkup kepemilikan dalam Islam
Media Ceramah dan diskusi Penugasan dan Presentasi Komputer dan LCD
Referensi sama denan minggu ke 3
Aktivitas Dosen menjelaskan topik yg dihabas Mahasiswa presentasi dan diskusi kelas Dosen mengarahkan dan menjelaskan yang belum terjawab oleh mhs. Dosen menyimpulkan diskusi dan menambah materi penjelasan Dosen menjelskan tugas minggu berikutnya

Minggu Ke 5
Materi KONSEP AKAD Sub: Definisi akad Syarat dan Rukun Akad Kedudukan akad dalam Muamalah Obyek dan Subyek Akad Tujuan Akad
Media Komputer dan LCD Buku Refensi Ceramah dan diskusi
Referensi Ali Hasan, M. Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2003. Suhendi, Hendi. Fiqh Muamalah, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada 2002 Karim, Adiwarman A. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2005
Aktivitas Dosen member pengarahan dan penjelasan awal Mahasiswa melakukan presentasi tugas di kelas dan berdiskusi deng yg lainnya. Dosen mengarahkan dan menjelaskan pertanyaan mahasiswa. Dosen merangkum hasil diskusi dan menjelaskan materi yg belum terbahas Dosen menjelaskan tugas untuk minggu kerikutnya

Minggu Ke 6
Materi Materi KLASIFIKASI AKAD Sub : Berdasarkan Karakteristik Berdasarkan tujuan dan dampaknya Berdasarkan fisik dan non fisik Berdasarkan waktu
Media
Referensi sama dengan minggu 5
Aktivitas

Minggu Ke 7
Materi Materi KONDISI KONDISI PENTING DALAM AKAD Sub : Kinerja Secara Spesifik dan Umum Kesahihan Pengikatan
Media komputer dan LCD
Referensi sama dengan minggu ke 5
Aktivitas

Minggu Ke 8
Materi UJIAN TENGAH SEMESTER
Media
Referensi Bahan kuliah dai minggu 1 sampai dengan minggu 7 buku. Suhandi. Ali Hasan dan Adi Warman Karim
Aktivitas UJIAN TENGAH SEMESTER

Minggu Ke 9
Materi KONSEP KONTRAK SUB: Transaksi komersil dalam Islam Prinsip-prinsip transaksi komersil Transaksi yang diharamkan
Media Actif Learning komputer dan lcd buku refensi
Referensi sama dengan mingu ke 7
Aktivitas Dosen megarahkan dan menjelaskan materi perkuliahan Mahasiswa mempresentasikan tugas yang dibuat di kelas Diskusi antar mahasiswa, dosen mengarahkan, Dosen menjelaskan yang belum dibahas sesuai dengan topik yg sedang dibahas. Dosen menyimpulkan hasil diskusi dan menjelaskan tugas mahasiswa untuk presentasi minggu berikutnya

Minggu Ke 10
Materi KONTRAK PENJUALAN sub: Murabahah Bai' al Musawamah Bai' al-Muawanah Salam dan Istisna
Media Actif Learning Komputer dan LCD Buku referensi
Referensi Ali Hasan,M, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2003 Karim, Adiwarman A. Bank Islam : Analsis Fiqh dan Keuangan. Jakarta : PT Raja Gafindo Persada, 2005 Antonio, Muhammad Syafii. Bank Syariah dan Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani Press,2001
Aktivitas Dosen mengarahkan dan menjelaskan topik yg sedang dibahas Mahasiswa mempresentasikan tugas di kelas. Diskusi sesama mahasiswa membahas topik yg dipresentasikan Dosen mengarahkan diskusi terahir menyimpulkan diskusi sesuai dengan topik dosen menjelaskan tugas untuk minggu berikutnya.

Minggu Ke 11
Materi Materi IJARAH DAN WADIAH Sub: Klasifikasi Ijarah Klasifikasi Wadiah
Media Actif Learning Komputer dan LCD Buku Referensi
Referensi sama dengan minggu 10
Aktivitas Dosen mengarahkan dan menjelaskan topik yang akan dibahas Mahasiswa mempresentasikan tugas yang dibuat sesuai dengan topik Mahasiswa berdiskusi dan dosen mengarahkan terahir dosen menjelaskan topik yg belum dibahas dan memberi jawaban dari pertanyaan mahasiswa yang masih belum terjawab. terahirt memberi kesimpulan diskusi Dosen menjelaskn tugas yang akan dibahas mingu berikutnya.

Minggu Ke 12
Materi Materi WAKALAH Sub : wakalah fi al-bay wakalah fi al- shira
Media Actif Learning Komputer dan LCD Buku referansi
Referensi sama dengan minggu 10
Aktivitas sama dengan pertemuan minggu 11

Minggu Ke 13
Materi TRANSAKSI Sub : Qardh Rahn Kafalah Hawalah Suftajah
Media Actif Learning Komputer dan LCD Buku referensi
Referensi sama dengan minggu ke 11
Aktivitas sama dengan minggu 11

Minggu Ke 14
Materi SYARIKAH AL- IMLAK Sub : Syarikah al- Imlak Syarikah al=Uqud Mudharabah dan Musyarakah
Media sama dgn minggu sebelumnya
Referensi sama dengan minggu sebelumnya
Aktivitas sama dengan minggu sebelumnya

Minggu Ke 15
Materi Materi KOMITMEN TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIO EKONOMI MASYARAKAT Sub: Zakat Hibah Hadiah Sadaqah Wakaf
Media
Referensi


  
 Ada beberapa definisi mengenai manajemen yang diberikan oleh para ahli. Robbins dan Coulter (1999) menyebutkan manajemen adalah proses pengkoordinasian dan pengintegrasian kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efektif dan efisien melalui orang lain. 2 kata penting yang saling terkait di sini adalah pengkoordinasian orang lain dan efektif efisien. Pengkoordinasian orang lain artinya melibatkan orang lain, sedangkan efektif dan efisien untuk menunjukkan berdaya guna dan berhasil guna. Pengkoordinasian orang lain tidak berarti kegiatan tidak dapat dilakukan sendiri, hanya saja dalam pertimbangan efektifitas dan efisiensi, perlu pelibatan orang lain. Lalu untuk dapat tercapai secara optimal pelibatan tersebut, perlu dikelola atau ada proses atau upaya pengkoordinasian yang disebut manajemen.
Ahli-ahli lain juga memberikan definisi yang kurang lebih sama. Gibson, Donelly, dan Ivancevich (1996) menyebutkan manajemen adalah proses yang dilakukan seorang atau beberapa orang untuk mengkoordinasikan aktifitas orang lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak dapat dicapai oleh orang itu sendiri. Follet dalam Stoner dan Wankel (1986), menyebutkan bahwa manajemen adalah seni untuk melakukan sesuatu melalui orang lain. Kemudian Siagian dalam Dadang dan Sylvana (2007) mengemukakan bahwa manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain.
Manajemen merupakan suatu ilmu dan juga suatu seni. Sebagai suatu ilmu, manajemen harus memiliki landasan keilmuan yang kokoh. Sebagai seni, maka manajemen dipraktekkan berdasarkan keterampilan yang diterapkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dari batasan-batasan tersebut, dapat dikatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana mengelola manusia melalui orang lain.

Kata Kunci Masuk :

Artikel Yang Terkait dengan Pengertian Manajemen

·         Teori Manajemen Modern

Pelopornya adalah Abraham Maslow, Chris Argyris, Douglas Mc Gregor, Edar Schien, David Mc Cleland, Robert Blake and Jane Mouton, Ernest Dale, Peter Drucker dan ahli-ahli ...

·         Peran Management

Peran manajemen di sini dapat dilihat dari peran seorang manajer dalam organisasi. Organisasi dan manajemen adalah 2 bidang yang terkait erat. Organisasi untuk berhasil memerlukan ...

·         Mengelola Organisasi Bisnis

Mengelola Organisasi Bisnis - Untuk mengelola organisasi bisnis diperlukan pengelolaan atau manajemen serta orang yang bertanggung jawab yang disebut manajer. Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin ...

Materi Kuliah Bahasa Indonesia

Materi Kuliah Bahasa Indonesia

Kali ini saya ingin membahas mengenai Perkuliahan bahasa Indonesia. Sering kali disindir oleh teman-teman sekolah “Gunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar” tapi hanya sebagai gurauan saja, dan selanjutnya terserah anda :P , menyedihkan bukan T_T . Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional, bahasa pemersatu bangsa, bahasa ibu, bahasa yang paling sering digunakan untuk berkomunikasi dengan suku lain di seluruh negeri Indonesia ini. Kalau tidak bisa komunikasi bijimana donk, hiks hiks hiks T_T . Nah dari sebab musabab dan lain sebagainya, di sini saya mencoba mengulas tentang materi kuliah bahasa Indonesia yang dipaparkan di hampir semua universitas di Indonesia, eh maaf semua sekolah di Indonesia, soalnya di universitas saya tidak ada mata kuliah bahasa Indonesia, yang ada malah bahasa Inggris, aneh bukan!!!! :D Padahal mahasiswa merupakan andalan bangsa tetapi malah tidak mendapatkan mata kuliah pemersatu bangsa :P

Materi kuliah bahasa Indonesia biasanya berisi tentang dasar-dasar dan alat-alat yang menunjang kompetensi mahasiswa dalam menulis karya ilmiah. Hasil yang diharapkan dari mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah bahasa Indonesia adalah kecakapan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai pendukung utama kecakapan mahasiswa dalam melaksanakan tugas keilmuannya. Keahlian, kecakapan, kesanggupan dan semacamnya tersebut menunjuk pada kemampuan menggunakan bahasa Indonesia ragam baku-ilmiah dalam penulisan karya ilmiah. Jadi, titik fokusnya bukan pada penulisan karya ilmiah, melainkan pemakaian bahasa ragam baku-ilmiah untuk menulis karya ilmiah.

Secara umum materi kuliah bahasa Indonesia ini mencakup beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu :
  • Penjelasan mengenai ejaan dan penggunaannya di dalam penulisan karya ilmiah
  • Penggunaan diksi di dalam penulisan karya ilmiah atau pilihan kata yang tepat didalam penulisan karya ilmiah
  • Penggunaan kalimat efektif dan tidak berbelit-belit di dalam penulisan karya ilmiah
  • Penggunaan paragraf yang baik dan efektif dalam penulisan karya ilmiah
  • Bentuk perencanaan karangan ilmiah, mulai dari yang global kemudian mengerucut kedalam bahasan karya ilmiah
  • Cara penyuntingan karya tulis ilmiah dan konvensi dalam penulisan karangan ilmiah.
Selain hal-hal tentang tata cara penulisan seperti diatas perlu juga dilakukan praktek atau presentasi atau diskusi sebagai bentuk pelaksanaan dan penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik secara ilmiah.

MATERI KULIAH BAHASA INDONESIA

berdasarkan SK. Dikti No. 43/DIKTI/Kep/2006, pasal 3, ayat (2) c seharusnya materi kuliah bahasa Indonesia dapat menjadikan mahasiswa memiliki pengetahuan dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa nasional, dan mampu menggunakan secara baik dan benar untuk mengungkapkan pemahaman, rasa kebangsaan dan cinta tanah air, dan untuk berbagai keperluan dalam bidang ilmu, teknologi serta penyesuaian apabila diperlukan.